Malang, Jatim This Week – PJ.Walikota Malang Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM,melalui Staf Ahli Hukum Pemerintahan dan Politik H.Tabrani,S.H.M.Hum, membuka acara monitoring dan evaluasi intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita berisiko stunting, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan,bertempat di Savana Hotel & Convention,pada Selasa (28/11/2023).
Dalam sambutan PJ.Walikota Malang menyampaikan,Kegiatan tersebut memang harus di kuatkan dan laksanakan secara berkelanjutan,mengingat stunting merupakan salah satu isu yang sangat strategis yang memerlukan akselerasi penanganan guna menghadapi Indonesia maju 2045.
Disamping itu, menurutnya yang perlu di pahami bersama pemerintah telah menetapkan 5 pilar strategis nasional percepatan penurunan stunting dengan, pertama Peningkatakan komitmen dan visi kepimpinan, kedua, Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, ketiga, Peningkatan konvegerensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, keempat Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu,keluarga dan masyarakat dan kelima Penguatan dan pengembangan sistem data,riset , dan informasi.
“Saya menghimbau Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dan perangkat daerah yang berkaitan menindak lanjuti program yang di maksud,guna mendukung terwujudnya stunting di angka 14 persen di tahun 2024.Tentunya mengacu pada Perpres no.72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” tutur PJ Wali Kota Malang dalam sabutannya yang dibacakan H. Tabrani.
Lebih lanjut,perlu terus dilakukan pemetaan terakhir progam,kegiatan dan sumber pembiayaan, terkait percepatan penurunan stunting hingga tingkat kelurahan.Intensifkan pertemuan daerah bersama seluruh organisasi perangkat daerah.
” Lakukan pengumpulan dan publikasi data stunting,serta program- program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala.Gunakan data sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan program.Laksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan penurunan stunting,serta peran kelurahan dalam melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
PJ.Walikota Malang yang diwakili Tabrani menyebutkan salah satu yang patut di apresiasi adalah penyelenggaraan Monev intervensi Pemberian Makan Tambahan (PMT) pada bayi berisiko stunting yang dilakukan pada hari ini.Dimana sebagai upaya dan salah satu langkah penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang mengalami masalah stunting.
Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini,saya mengharapkan dapat diperoleh sebuah catatan, untuk satu kesepakatan bersama dalam meningkatkan pelaksanaan PMT bagi balita berisiko stunting.Baik terkait dengan kandungan nutrisi kualitas makanan yang telah dikonsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan,maupun jadwal pemberian makanan tambahan.
“Peningkatan pelaksanaan PMT bagi bayi berisiko stunting ini,sekaligus menjadikan media untuk menentukan program selanjutnya.Tentunya yamg didukung penguatan peran masing-masing stakeholder, dalam pelaksanaan akselerasi penurunan angka stunting di Kota Malang,”pungkas,Tabrani yang ditunjuk mewakili PJ.Walikota Malang Wahyu Hidayat. (kim)