Jakarta, Jatim This Week – Polisi masih memeriksa saksi pemeran film porno buatan rumah produksi di Jakarta Selatan. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan konfrontasi antara tersangka dengan saksi.
“Apabila ada keterangan yang bersebrangan antara tersangka maupun saksi, maka penyidik akan melakukan konfrontir,” ujar Ade di kantornya, pada Senin (25 /9/2023).
Pada pekan ini, penyidik menjadwalkan pemeriksaan dua ahli pidana, dua ahli Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan dua ahli pornografi. Penyidik akan meminta keterangan mereka sebagai saksi ahli lebih dahulu.
Setelah itu, kata Ade, polisi akan melakukan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum terhadap para saksi yang sudah diperiksa.
“Termasuk di dalamnya terkait dengan penetapan tersangka baru dalam dugaan tindak pidana terjadi,” katanya.
Selain memeriksa saksi ahli pada pekan ini, penyidik masih mencari alamat pasti dari dua pemeran perempuan yang belum diperiksa. Surat panggilan yang dikirimkan untuk mereka tidak sampai.
Namun, Ade enggan memberitahu siapa saja mereka yang perlu diperiksa. Polisi tengah mengidentifikasi melalui nomor telepon mereka agar bisa mengirimkan surat panggilan pemeriksaan dengan alamat yang benar.
“Semua sudah kita lakukan dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil), juga kita lakukan penggunaan scientific crime investigation,” tutur Ade Safri.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa sembilan pemeran perempuan dan lima pemeran laki-laki. Hari ini pemeran perempuan yang diperiksa adalah Fransiska Candra Novitasari alias Siskaeee.
Kepada wartawan usai diperiksa polisi, Siskaeee mengaku diminta membintangi film religi. Dirinya diberikan skrip film sebelum berakting dan mengaku tidak tahu akan ada adegan syur.
Karena saat syuting, produser dan sutradara tiba-tiba mengarahkan dengan mengubah adegan. Selama proses produksi film juga dia merasa dipaksa oleh produser dan sutradara agar mengikuti mengikuti kemauan mereka.
“Diancam, sih, enggak, karena kita merasa uang sudah masuk di awal, karena kita merasa aman, karena adanya tanda tangan surat perjanjian awal dan ketemu tim legal mereka,” tutur Siskaeee.
Pada Selasa pekan lalu, sejumlah pemeran dari 12 orang yang diperiksa polisi dan mau menemui wartawan, kompak mengaku sebagai korban walau akhirnya ikut berakting.
Para pemain film itu yang mau menemui wartawan dan memberi keterangan singkat adalah Zafira Sun, Chaca Novita, Anisa Tasya Amelia alias Meli, dan Virly Virginia. Juga Fatra Ardianata, Supriatna Sujani alias Ujang Ronda, dan Bima Prawira.
Pada kasus ini, polisi telah menangkap Irwansyah selaku pemilik rumah produksi dan pelaku lain inisial AIS, JAAS, AT, SE pada 21 Juli 2023. Hasil produksi film diunggah ke tiga situs yang kini sudah diblokir, yaitu kelasbintang.com, togefilm.com, dan boscinema.com dengan jumlah film yang sudah diproduksi sebanyak 120 judul. (jer/ad)