Bandung , Jatim This Week – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menolak menanggapi pertanyaan terkait pondok pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
“Besok aja. Pak Menko (Menkopolhukam) akan preskon,” kata dia, di Bandung, pada Selasa (27 /6/2023).
Ridwan Kamil mengaku tidak ingin mendahului. “Saya gak bisa mendahului karena komentar saya sama dengan kemarin. Tunggu Pak Menko besok sore akan preskon terkait Al Zaytun,” kata dia.
Pekan lalu, pada Sabtu (24/6/2023), Ridwan Kamil telah menyerahkan laporan hasil tim investigasi polemik pondok pesantren Al Zaytun pada Menkopolhukam Mahfud Md di Jakarta.
“Kami tadi melaporkan progres dari tim investigasi yang kami bentuk yang sebelumnya telah melakukan investigasi dua arah atau wawancara langsung ke yang bersangkutan dan melakukan penggalian data lapangan,” kata Ridwan Kamil dalam keterangannya.
Ridwan Kamil mengatakan, tim investigasi yang dibentuknya sudah berkomunikasi dengan pimpinan Al Zaytun dan menggali data lapangan.
“Kami tadi melaporkan progres dari tim investigasi yang kami bentuk yang sebelumnya telah melakukan investigasi dua arah atau wawancara langsung ke yang bersangkutan dan melakukan penggalian data lapangan,” kata dia.
Dalam rapat bersama Mahfud Md tersebut, Ridwan Kamil menyerahkan sejumlah rekomendasi soal polemik pondok pesantren Al Zaytun.
“Sudah disampaikan beberapa rekomendasi yang tentu berdampak pada aspek hukum, aspek administrasi, dan aspek keamanan sosial,” kata dia.
Jadi saya masih menunggu langkah selanjutnya, biar Pak Menko Polhukam akan menindaklanjuti dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk mem-follow-up rekomendasi dari tim lapangan di Jabar, kata dia.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas itu, Mahfud mengatakan ada tiga tindakan dalam penanganan polemik Al Zaytun ini, namun Mahfud tidak menjelaskan apa saja dugaan tindak pidana yang menyeret Al Zaytun. Namun ia menyebut penanganan dugaan tindak pidana di pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu akan diserahkan ke kepolisian. (jer/adi)