Malang, Jatim This Week – Pagar yang melingkari jam kota di kawasan Kayutangan Heritage hingga saat ini, Rabo (29/11/2023) belum dipasang.
Dikutip dari suryamalang.com, sebelumya diberitakan jika Kepala Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Laode Kulaita mengatakan bahwa dirinya telah menekankan kepada pelaksana agar pagar terpasang kembali Rabu pagi.
“Besok pagi saya tekankan sudah terpasang,” ujar Laode, pada Selasa (28/11/2023).
Namun pantauan di lokasi, oleh wartawan media ini hingga sore ini, pagar masih belum terpasang, dan hanya nampak sejumlah pekerja beraktivitas meratakan tanah.
Penanggungjawab pekerjaan di lokasi, Fathur mengatakan bahwa pagar besi yang melingkari jam kota sudah berada di Dinas Lingkungan Hidup.
Sebelumnya diketahui jika, pagar besi itu dikabarkan berada di Tumpang, Kabupaten Malang.
Fathur menyatakan, belum ada instruksi untuk pemasangan kembali pagar melingkar tersebut.
Fathur sendiri mengatakan sudah mengetahui kalau bangunan jam kota berstatus cagar budaya. Ia mengetahui hal tersebut ketika sedang ramai pembicaraan publik merespon rencana penggeseran jam kota.
“Kami diinstruksikan oleh pengawas. Katanya, kalau tetap berada di tempat, nanti dicuri orang besinya. Kemarin saja ada lampu yang hilang,” ujar Fathur pada Rabu (29/11/2023).
Fathur menegaskan, pembongkaran pagar semata-mata hanya untuk keamanan saja, namun ia tidak menjelaskan bahwa pagar tersebut dicat kembali atau diperbarui, mengingat Laode sebelumnya sempat mengatak bahwa pagar dibongkar karena kebutuhan perawatan dan pengecatan kembali.
Sementara itu, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Rakai Hino Galeswangi berkata lain. Ia mengaku melihat langsung pekerja memotong pagar dengan mesin circular. Mengetahui aktivitas itu, ia sempat berhenti dan menegur pekerja yang melakukan pemotongan.
“Saya lihat sendiri dipotong pakai circular. Waktu itu dia (Fathur, Red) tidak berada di sini,” pungkasnya. (ad)