Politisasi Sampah Tlekung, Mungkinkah Ada Grand Disait Sudutkan Pemkot Batu ?

Malang, Jatim This Week – Penutupan TPA Tlekung yang berada di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Kota Batu pada Rabu (30/8/2023) akhir bulan Agustus lalu, saat ini menimbulkan persoalan baru di Kota Batu.
Dimana pasca penutupan, persoalan pengelolaan sampah justru malah menjadi momok yang menghawatirkan bagi Kota Batu, terlebih dengan maraknya pembuangan sampah oleh masyarakat di spot-spot publik dan pinggir jalanan Kota Batu, seperi yang dikeluhkan oleh akun tiktok@dian_vocal yang dilihat pada kamis (21/9/2023).
“Masyarakat kota batu saat ini merasa kebingungan saat membuang sampah, sehingha membuang sampah dimana-mana,” jelasnya sambil menunjuk tumpukan sampah di sebelahnya.
Baca Juga
Ornamen Lampu Alun-Alun Tugu Kota Malang Mulai Dipasang
Dalam cuplikan video tersebut, @dian_vocal sebagai warga juga menanyakan apakah tidak bisa aset pemkot batu dijadikan tempat pengelolaan sampah, ungkapnya dalam video berdurasi 40 detik ini.
Perlu diketahui TPA Tlekung merupakan TPA baru yang berdiri pada tanah aset Pemkot Batu di tahun 2010 dan dari awal mula operasional diperkirakan dapat menampung sampah sebesar 333 m³/hari setara dengan 84 Ton / hari sedangkan untuk optimalisasi operasional TPA Tlekung di tahun 2016 kapasitas pengelolaan sampah meningkat dan bisa menampung sekitar 100 – 120 ton per hari.
Dalam perjalananya TPA Tlekung Kota Batu sempat dinilai layak menjadi proyek percontohan se-Indonesia. Karena mampu mengurangi volume sampah yang turut membantu menurunkan emisi gas rumah kaca di Kota Batu, seperti diungkapkan oleh Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati saat meresmikan Taman Edukasi Bebas Sampah di TPA Tlekung Kota Batu pada akhir November 2022, namun entah kenapa kemudian suara penutupan TPA Tlekung menguat di masyarakat, hingga kemudian berakhir dengan ditutupnya TPA Tlekung pada akhir agustus 2023 lalu
Tentu hal ini kemudian menjadi persoalan baru bagi Pemkot Batu, dimana dengan dintutupnya TPA ini, maka secara otomatis pengelolaan sampah akan dikembalikan ke masing-masing desa yang ada di Kota Batu, meski desa sebarnya tidak dan belum memiliki kesiapan.
“Sebenarnya desa belum siap untuk mengelola sampah yang ada dari masyarakat, dan saat ini desa sebenarnya kebingungan untuk mengatasi masalah sampah ini,” ungkap Kepala Desa Junrejo Andi Faizal Hasan saat di temui di rumahnya pada kamis (21/9/2023)

kepala dinas DPLH Kota Batu, saat mealkan penutupan akses pintu masuk TPA Tlekung Kota Batu

Warga saat menutup TPA Tlekung, karena dinilai menimbulkan bau tak sedap dan mencemari lingkungan