Blitar, Jatim This Week – Bupati Blitar Rini Syarifah mengajak umat Hindu di seluruh Kabupaten Blitar untuk menjadikan perayaan melasti sebagai sarana introspeksi, menata kembali sikap dan perilaku dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama, dan dengan Sang Pencipta, sehingga di pergantian Tahun Baru Saka bisa memberikan kekuatan positif bagi kehidupan, memayu hayuning Buwono. yakni meraih kehidupan yang tata, titi, tentrem, mewujudkan keharmonisan dan kedamaian.
“Seluruh umat Hindu yang ada di Kabupaten dan kota Blitar tumplek blek di pantai jolosutro. Kita sangat mendukung dan Pemkab akan selalu bersinergi dengan umat, apapun kegiatannya akan kita dukung,” katanya saat menghadiri upacara Melasti di Pantai Jolosutro Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, pada Selasa (14/3/2023).
Atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar, sangat menyambut baik atas digelarnya upacara Melasti yang merupakan ritual penyucian diri, sebagai salah satu rangkaian ibadah agama Hindu dalam menyambut datangnya Hari Raya Nyepi, dimana melasti juga mempunyai makna yang sangat dalam bagi umat Hindu, dimana sebagai upaya mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu.
Dalam kesempatan itu, Mak Rini juga menyampaikan beberapa hal dalam menyongsong pemilihan umum serentak 2024, yang menurutnya pilihan boleh beda, namun tetap harus rukun dan menjaga kondusifitas dan ia meminta masyarakat untuk menjaga Blitar dengan nuansa kesejukan, kerukunan dan guyub rukun serta penuh kekeluargaan.
“Dalam kegiatan keagamaan kita saling berkoordinasi supaya berjalan lancar dan aman. Serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga kegiatan ini sampai datangnya perayaan Hari Nyepi berlangsung lancar, khidmat dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Persada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten dan Kota Blitar, Lestari mengatakan upacara Melasti merupakan upacara pengambilan tirta suci di tengah samudera atau sumber mata air. Upacara itu dimaknai sebagai pembersihan alam semesta termasuk bumi pertiwi dan seisinya.
“Melasti kali ini merupakan kegiatan Untuk menyongsong Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. Upacara Melasti merupakan ritual pensucian yang dilakukan Umat Hindu sebelum melaksanakan tapa brata Hari Raya Nyepi,” kata Lestari.
Menurutnya, dalam kepercayaan Hindu, sumber air suci seperti air danau atau laut dianggap sebagai asal tirta amerta atau air kehidupan yang dapat menyucikan segala kotoran di dalam diri manusia dan alam.
“Melalui upacara Melasti ini diharapkan umat Hindu dapat membuang segala macam kotoran jasmani dan rohani agar khidmat dalam pelaksanaan ritual Nyepi,” pungkasnya
Perlu diketahui, Umat Hindu di Kabupaten Blitar menggelar upacara Melasti di Pantai Jolosutro. Melasti digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu (24/3/2023) mendatang, dan dihadiri oleh ribuan warga umat Hindu dari Blitar dan sekitarnya yang datang memadati pantai Jolosutro untuk melaksanakan ritual keagamaan (adv/red)