PDI Perjuangan Bakal Tunjuk Risma untuk Tantang Khofifah

Malang, jatimthisweek.com – PDI Perjuangan berencana menurunkan kader terbaiknya sekaligus Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma untuk melawan calon petahana Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.
Untuk Pilgub Jatim nanti, PDI Perjuangan memiliki ‘stok’ kader mumpuni melawan Khofifah, Selain Risma, ada juga Budi Sulistyono alias Kanang. Sekadar diketahui, Kanang merupakan mantan bupati Kabupaten Ngawi dua periode
Sebelumnya, Khofifah telah mendapatkan tiket untuk maju pemilihan gubernur untuk periode keduanya dari sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KIM merupakan koalisi yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 lalu.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Ony Setiawan mengatakan, sejumlah kandidat yang dimiliki partainya itu sudah sangat layak untuk muncul sebagai penantang Khofifah-Emil yang merupakan petahana.
“Terlebih, nama-nama tersebut sudah berpengalaman sebagai kepala daerah,” jelas Ony
Diketahui Risma yang saat ini menjadi Menteri Sosial, sebelumnya adalah Wali Kota Surabaya dua periode. Pun demikian dengan Kanang. Politisi senior PDIP kini yang lolos ke DPR RI itu juga pernah menjabat sebagai Bupati Ngawi.
“Artinya, secara teknis pemerintahan tentu sangat mumpuni. Secara popularitas juga cukup. Sehingga saya melihat tidak ada kendala untuk konteks Pilgub ini,” kata Ony
Hasil survei Litbang Kompas sebelumnya, Risma memang menempel Khofifah yang masih unggul. Berdasarkan survei periode Juni 2024 tersebut, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Khofifah mencapai 26,8 persen. Lalu, disusul Risma dengan 13,6 persen. Namun, masih 51 persen responden yang tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.
Oleh karenanya, dalam analisa survei Litbang Kompas tersebut, peluang munculnya kandidat selain Khofifah yang sudah memastikan maju di Jawa Timur, saat ini masih terbuka.
Termasuk, Risma yang berada di posisi kedua berdasarkan hasil survei tersebut.
Meski cukup pede dengan kapasitas kader, namun PDIP sadar tidak bisa berangkat sendiri.
Jumlah 21 kursi mereka dari hasil Pemilu 2024, belum memenuhi ambang batas untuk mengusung pasangan calon.
Sehingga, koalisi pun akan dibangun bersama PKB yang saat ini juga belum memutuskan nama. Keputusan nantinya ada di DPP PDIP.
Ony pun termasuk yang meyakini Pilgub Jatim 2024 tidak akan ada calon tunggal.
Namun, untuk saat ini PDIP belum memutuskan nama juga lantaran masih konsentrasi pada Pilkada serentak di tingkat kabupaten/kota. Ony yakin dengan memunculkan calon sendiri bisa berpotensi untuk menang pada Pilgub mendatang.
“Mesin politik kami juga sudah siap,” ungkapnya. (Ad)