Libur NATARU Dongkrak Ekonomi Kota Malang, Wahyu : Ada 12 Ribu Wisatawan Masuk

Malang, Jatim This Week – Libur panjang saat Natal dan tahun baru diprediksi akan meningkatkan perekonomian Kota Malang. Pemerintah Kota Malang memprediksi, kunjungan wisatawan ke Kota Malang naik sehingga berdampak tiga kali lipat terhadap keuntungan ekonomi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan lebih dari 12 ribu wisatawan datang ke Kota Malang. Mereka sebagian besar tidak sekadar berlibur, tetapi juga menginap di Kota Malang. Tingginya jumlah wisatawan yang datang inilah membuat efek luar biasa bagi perekonomian.
“Pelaku UMKM di Kota Malang juga telah merasakan dampaknya. Selain berwisata kan juga banyak yang berkuliner, termasuk juga di Kayutangan juga naik kunjungannya,” kata Wahyu.
Baca Juga
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin Tinjau Pos Pelayanan Alun-alun Kota Batu
Wahyu berharap realitas yang terjadi lebih dari prediksi yang dipatok saat ini. Kota Malang telah mempersiapkan diri menyambut wisatawan yang datang pada Natal dan tahun baru sejak lama. Selain renovasi tempat wisata, fasilitas jalan juga diperbaiki.
“Saya sih inginnya pertumbuhannya naik 5 kali lipat, tapi tentu rasionalnya antara 3 atau 4 kali lipat,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan dana pendukung transaksi perekonomian di Malang hampir Rp 3,8 triliun di sepanjang Nataru.
Baca Juga
Liburan ? Yuk Waspadai Titik Rawan Mecet di Kota Malang Saat Libur Nataru 2024
“Untuk kebutuhan transaksi ekonomi ini, kami sudah siapkan dana hampir Rp 3,8 triliun selama Nataru. Mudah mudahan ini mencukupi transaksi ekonomi masyarakat selama Nataru,” pungkasnya.
Sebelumnya perlu diketahui Pemkot Malang juga melakukan stimulan pengendali inflasi melalui program warung sembako murah di 3 pasar yang ada di Kota Malang selama Nataru. Strategi ini dilakukan agar masyarakat tetap mampu menjangkau harga kebutuhan pokok yang cenderung akan naik saat Nataru.
Setidaknya, Pemkot Malang menggelontor Rp 2 milyar untuk menyediakan sembako dengan harga miring mulai 24 hingga 31 Desember 2023. (ad)