Jakarta, Jatim This Week – Penempatan kabel di jalanan Jakarta terus menjadi sorotan setelah menelan dua orang korban yang terjepret di bagian leher. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan pihaknya sedang merapihkan kabel-kabel semrawut.
“Untuk lokasi jalan yang sudah ada SJUT-nya (Sarana Jaringan Utilitas Terpadu) kami upayakan untuk pindah ke bawah,” ujar Heru saat dihubungi, pada Sabtu (5 /8/2023).
SJUT adalah sarana untuk penempatan jaringan utilitas yang terpadu yang terletak di bawah permukaan tanah. Pembangunan SJUT merupakan bagian dari program revitalisasi trotoar di Jakarta.
Kemudian, Heru Suwondo menyebut kabel yang masih semrawut itu dibenahi dengan cara diikat. “Untuk yang belum ada SJUT kami lakukan perapihan,” tuturnya.
Dia menegaskan penataan kabel semrawut ini berada di seluruh wilayah DKI Jakarta, Dinas Bina Marga juga sudah menggelar rapat untuk membahas persoalan klasik ini.
Baginya, ketiadaan kabel yang melintang di atas jalanan tentu menambah keindahan kota. Heru juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lagi mengizinkan kabel yang membentang di atas.
“Pemerintah Provinsi tidak mengizinkan pemasangan baru untuk kabel udara, semua harus di bawah,” katanya.
Sebelumnya, Sultan Rif’at Alfatih mengalami kecelakaan di sekitar Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada Kamis malam, 5 Januari 2023. Mahasiswa Universitas Brawijaya ini mengalami cedera di leher bagian saluran pencernaan dan pernapasannya karena terjepret kabel fiber optik, sehingga menyulitkan makan dan bernapas, serta tidak bisa bicara.
Lalu musibah yang dialami Vadim terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat malam, 28 Juli 2023. Leher sopir ojek online (ojol) itu terjepret kabel dan berujung meninggal di rumah sakit pada Sabtu subuh, 29 Juli 2023. (her/adi)