Malang, Jatim This Week – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang berencana merehabilitasi 40 sekolah, hal ini disampaikan oleh Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana yang menyatakan telah mengalokasikan anggaran untuk rencana rehabilitasi tersebutdengan anggran sekitar Rp 5 miliar.
40 sekolah yang telah terdata itu dinilai pemerintah dalam kondisi kurang layak. Itulah sebabnya perlu dibantu untuk rehabilitasi. Suwarjana mengatakan 40 sekolah itu membutuhkan perhatian khusus.
“Itu SD dan SMP negeri, termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) juga ada, swasta juga ada. Jadi nanti kami anggarkan di APBD Murni 2024, tapi belum muncul total anggarannya, kan juga belum diputuskan,” kata Suwarjana.
Disdikbud telah melakukan survei mendalam ke masing-masing sekolah tersebut untuk mencatat kebutuhan perbaikan yang diperlukan, dan menjelang musim hujan, rencana perbaikan bisa dipercepat untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan bangunan sekolah akibat bencana hidrometeorologi.
“Tentu, masing-masing sekolah ini kan tidak sama kebutuhan dan kerusakannya, harapan kami juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, makanya mulai tahun ini sudah kami siapkan insidentil, apalagi ini musim hujan,” sambungnya.
Dalam upaya mengantisipasi dampak bencana alam terhadap sekolah. Suwarjana juga menyebutkan bahwa Disdikbud Kota Malang telah mengalokasikan anggaran insidentil sebesar Rp 1 miliar.
Keputusan ini menjadi langkah proaktif untuk melindungi sekolah, terutama bagi bangunan sekolah yang berada di daerah rawan, seperti di pinggiran sungai.
“Tapi untuk itu kami juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR, kalau memang bisa dianggarkan di PU, ya kami ajukan ke PU. Khusus untuk plengsengan, agar tidak longsor,” pungkasnya. (kim/ad)