Malang, Jatim This Week – Kans Arema FC berkandang di Stadion Gajayana mulai menipis setelah Pemkot Malang memilih meminta bantuan pemerintah pusat untuk merenovasi stadion tersebut, Seperti diketahui sebelumnya, Tim Singo Edan punya rencana berkandang di sana untuk gelaran Liga 1 musim ini.
Namun karena stadion tersebut belum memenuhi standar, maka perlu ada beberapa renovasi, Seperti penambahan single seat dan penambahan kapasitas penerangan, Manajemen Singo Edan sudah menyanggupi untuk melakukan renovasi tersebut. Mereka telah menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) senilai Rp 11 miliar dan Dokumen itu juga sudah diserahkan kepada pemkot.
Wali Kota Malang Sutiaji menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Kemenpora RI terkait perbaikan Stadion Gajayana, termasuk Perangkat daerah terkait, dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang juga telah berangkat ke Jakarta untuk menanyakan langsung prosedur pengajuan renovasi.
Ditanya terkait peluang Arema FC bermain di Stadion Gajayana, setidaknya hingga akhir tahun ini, dia mengatakan bila kesempatan tersebut masih tetap terbuka. Bergantung pada keputusan dari pemerintah pusat.
”Jika proposal yang nanti diajukan ternyata ditolak pusat, bisa saja renovasi dilakukan Arema FC. Semua (kemungkinan) masih terbuka. Untuk saat ini, prioritas renovasi menggunakan dana dari pemerintah pusat,” papar dia.
Alasan pihaknya memprioritaskan renovasi dengan APBN karena cakupannya lebih luas. Dana yang digelontorkan bisa mencapai ratusan miliar. Itu seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan, pada awalnya pemkot mengajukan rencana pembongkaran total. Namun dari hasil komunikasi terakhir dengan Kemenpora, Stadion Gajayana kemungkinan besar akan dirombak.
”Kami sudah diskusi, kemudian diminta hitung ulang dan saat ini juga menyiapkan dokumen administrasi untuk pengajuan dana,” tutur dia.
Dari hasil komunikasi itu, diperkirakan pembangunan total membutuhkan biaya Rp 500 miliar. Sedangkan, kalau renovasi saja, membutuhkan biaya Rp 200 miliar, jadi ada kemungkinan renovasi besar, bukan dibangun ulang dari nol, lanjut baihaqi.
Baihaqi menambahkan, renovasi besar Stadion Gajayana akan mirip dengan Stadion I Wayan Dipta Bali. Stadion yang digunakan sebagai kandang dari Bali United dan sudah berstandar internasional.
Secara teknis, renovasi itu mencakup perbaikan lintasan lari bertaraf internasional, penggantian rumput, kursi penonton, pengecatan total, dan penambahan tribun.saat ditanya terkait waktu pengerjaan, Baihaqi mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, proses pengajuan masih terus berjalan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
”Tahapannya saat ini penyusunan proposal, kemudian akan kami kirim ke pusat. Selanjutnya ada proses audiensi, dan peninjauan lapangan, setelah itu, Kementerian PUPR akan memutuskan nasibnya, sebab anggaran untuk pembangunan fisik ada di sana,” pungkasnya. (aril/adi)