Blitar, Jatim This Week – Ormas GPI (Gerakan Pembaharuan Indonesia) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, pada Kamis (22/06/2023), kemarin
Dalam aksinya puluhan massa yang itu juga menggelar orasi dan poster yang berisikan sejumlah tuntutan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Terkait janji kampanye yang membebaskan biaya pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi.
Ketua GPI Jaka Prasetya mengatakan salah satunya,pihaknya menuntut Kepala Dindik Kabupaten Blitar untuk mundur dari jabatan jika tidak mampu menyelesaikan problem “klasik” yang berupa diduga pungutan-pungutan liar di lingkungan pendidikan di Kabupaten Blitar.
Joko Prasetya yg juga orator aksi juga menuntut Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar berani mengambil langkah menghapus berbagai iuran yang dibebankan ke wali murid. Seperti uang seragam,uang kaos olah raga dan sumbangan sukarela dan berbagai iuran-iuran yang dirasa terlalu membebani pihak siswa.
“Apalagi ini memasuki tahun ajaran baru,jangan sampai karena pungutan pungutan tersebut menjadikan beban bagi calon peserta didik baru, terlebih Kepala Dinas hari ini dijabat oleh orang yang tidak punya background dari dunia pendidikan,” lanjutnya dalam orasi .
Dalam aksi selama dua jam Jako Prasetya menyinggung fenomena purnawiyata atau wisuda di lingkup pendidikan TK hingga SMU, dimana menurutnya sebagai praktek pemborosan yang tidak substansif.Yang disinyalir hanya menguntungkan pihak tertentu saja.
“Apalagi pasca wisuda wali murid masih terbebani dengan biaya memasuki jenjang pendidikan berikutnya,” pungkasnya
Sementara itu beluam ada tanggapan apapun dari dinas pendidikan Kabupaten Blitar terkiat dengan aksi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Ormas GPI (Gerakan Pembaharuan Indonesia) ini. (Doni/aril)