Blitar, JatimThisWeek – Hampir seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menghadiri diskusi temuan pupuk nutrisi tani di Pasar Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, untuk melihat langsung hasil panen ketan hitam yang tidak menggunakan pupuk kimia yang saat ini sedang langka.
Acara ini dihadiri oleh seluruh Anggota DPRD Kabupaten Blitar dari Fraksi PDI Perjuangan dengan duduk bersama dengan para petani Desa Bangle yang menemukan nutrisi tani yang merupakan pupuk alami bebas bahan kimia.
Ketua Kelompok Tani Desa Bangle, Sarengat menjelaskan awal mula penemuan nutrisi tani,berawal dari kelangkaan pupuk yang mendorong mereka berinovasi menciptakan pupuk tanpa kimia seperti urea dan phonska.
“Kelangkaan pupuk membuat para petani kesulitan,sehingga kami bersama para petani di desa Bangle berusaha untuk mencari solusi dalam mencari pupuk pengganti dan akhirnya kami menemukan pupuk alami yang kami beri nama nutrisi tani.”ujar Sarengat.
Pupuk alami yang mereka namai nutrisi tani ini pun juga diklaim lebih hemat dibanding pupuk kimia yang selama ini digunakan para petani.
Sementara itu Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Supriyadi mengapresiasi temuan nutrisi oleh para petani,dan siap membantu segala keperluan petani kedepan.
“Terima kasih kepada rekan-rekan tani yang mengundang kami untuk melihat prestasi mereka menciptakan nutrisi tani. Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi tinggi dan kedepannya siap membantu segala keperluan petani.” ucap Supriyadi yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab.Blitar tersebut.
Supriyadi berharap temuan kelompok tani Desa Banggle ini bisa dicontoh kelompok petani lain. Sehingga manfaat positifnya bisa menyebar yang dampaknya memberikan kesejahteraan pada para petani.
“Kita berharap agar temuan para petani ini bisa disuport dinas terkait,agar mendapatkan bantuan biaya produksi maupun bantuan yang berbentuk lainnya.”tambahnya.
Seluruh anggota Dewan dari fraksi PDI Perjuangan juga mendengarkan keluhan yang dirasakan para petani mengenai kelangkaan pupuk dan berjanji akan meneruskan aspirasi para petani ke instansi terkait.
“Keluhan dari petani engenai kelangkaan pupuk ini,nantinya akan kita sampaikan ke pemkab Kab.Blitar melalui dinas pertanian,supaya tidak terjadi lagi kelangkaan pupuk,” tegasnya.
Temuan nutrisi petani ini diklaim bisa menghemat biaya produksi pertanian. Dengan biaya produksi rendah maka tiap panen petani bisa mempunyai keuntungan lebih dan kesejahteraan para petani bisa meningkat.(Adv/Doni/Aril)