Jakarta, Jatim This Week – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai tantangan BEM UI untuk capres debat politik di kampus sangat menarik, dimana atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan kampanye di ruang pendidikan dan pemerintahan adalah terobosan bagus.
Pangi mendukung tantangan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) agar peserta pemilu yang punya nyali berdiskusi di kampus. Menurut dia, kampanye di kampus akan mengupas seluruh visi misi dari kandidat peserta pemilu 2024, baik pileg maupun pilpres
“Bagaimana pun kampus adalah institusi kaum intelektual. Ketimbang kampanye di lapangan dan sekadar dangdutan, saya pikir gagasan, ide dan pikiran itu dibuka di kampus, tempat berkumpulnya kaum intelektual,” kata Pangi, pada Selasa, (22 /8/2023).
Oleh karena itu, dia mendukung putusan MK yang membolehkan kampanye di kampus. Tidak hanya di Indonesia, ujarnya, Amerika Serikat juga mengizinkan kampanye di kampus.
“Malahan kita lihat presiden pidato dan juga kampanye di kampus-kampus di sana,” papar Pangi.
Founder Voxpol Center Research and Consulting ini pun menyikapi tantangan yang dilayangkan BEM UI yang mengundang capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo ke kampusnya.
“Apa yang ditantang sama BEM UI saya pikir bagus juga, bahwa kampus tempat membedah pikiran dan narasi yang ada di benak capres-cawapres kita, saya pikir capres-cawapres kita berkenan dan bernyali untuk memenuhi undangan tersebut,” terangnya.
Ia menegaskan kampanye dengan konvoi di jalan mengendarai motor, konser dan acara acara panggung hiburan dalam bentuk kampanye tidak relevan, namun ini hanya menyasar kaum masyarakat umum.
“Tapi kaum intelektual, mahasiswa dan kampus juga saya pikir perlu mendengar masukan dan kritik dan kegelisahan mereka selama ini,” ucap Pangi. (jer/ad)