Bahas Pajak, Cak Nun : Orang Indonesia itu Baik, Meski Pajak yang Dibayar Jadi Bancakan Korupsi

Malang, Jatim This Week – Meriah dan intim. Barangkali dua kata itu sudah sangat mewakili bagaimana suasana ngaji bareng bersama MH Ainun Najib dengan diiringi musik Kyai Kanjeng yang berlangsung di Lapangan Universitas Negeri Malang, Kota Malang, pada Sabtu (24/06) yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah.
Dalam tauziahnya Mbah Nun sapaan Ainun Najib mengatakan bahwa amal yang berarti dalam maknawiyah yakni tidak mengerjakan apa-apa pasti selamat dan Sholeh menurut maknawiyah berarti melakukan sesuatu yang sifatnya memperbaiki pekerjaan.
“Maiyah bukan lembaga dan tidak memiliki massa. Maiyah tidak memaksa jamaah untuk memilih salah satu capres 2024 karena tergantung jamaah personal masing-masing personil atau pribadi” kata cak Nun di iringi tawa para jamaah.
Baca Juga
Uji Publik Pertama Sukses di Gelar, Bacaleg DPR RI dari Golkar dan Perindo : Ini Kejutan
Jadi, kita ini sebenarnya sudah serba salah, sama rakyat salah, sama ilmu salah, apalagi sama Tuhan. Secara teori, kondisi negara kita seperti ini pasti hancur, tinggal ditolong Tuhan apa tidak, kata Cak Nun berfilsafat.
“Untung Nabi datang duluan. Kalau datang saat ini, ya bisa- bisa dielek elekno (dijelek-jelekkan), dan ditangkap polisi.” guyonnya
Dikesempatan in Cak Nun pun menyoroti tentang kepemimpinan RI saat ini, dalam pandangannya, terpilihnya Presiden hanyalah akibat saja dari berbagai akut bangsa ini.
“Lha iyo to pilih imam iku lak ono kriteriae. Lah ini gak ikut itu (memilih imam itu ada kriterianya. Lah, ini tidak ada, Red), Lihat saja, jadi walikota gak jangkep, jadi gubernur. Jadi gubernur gak jangkep, jadi Presiden, jan piye cap opo yo?” tegasnya.

Serunya Ngaji Bareng Bersama Mbah Ainun Najib, bertempat di Universitas Negeri Malang, pada sabtu (24/6/2023) (adi.doc)