Jakarta, Jatim This Week – Mantan Wakil Menteri Hukum dan Ham era Presiden SBY, Denny Indrayana mengkritik keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada pilpres 2024.
Dia menyebut Jokowi yang disebut ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024 sebagai ancaman bagi demokrasi. Menurutnya tugas utama Presiden adalah memastikan setiap pemilu berjalan free and fair.
“Sebab dengan kekuatan dan jaringan yang dimilikinya, sang presiden punya peluang besar untuk mempengaruhi hasil pemilu. Akibatnya, arena pertandingan tidak lagi adil bagi semua paslon, utamanya yang tidak mendapat dukungan sang presiden,” ujar Denny dalam sebuah surat seperti dikutip dari CNNIndonesia pada Rabo (26/4/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan target Jokowi kepada siapapun penggantinya adalah untuk bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Dia juga menyebut Jokowi menginginkan dua hal pasca lengser
Di antaranya adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang berlanjut, dan juga tidak ada masalah atau kasus hukum yang menjerat Jokowi maupun keluarganya.
Melalui surat tersebut dia juga mengatakan bahwa dalam pandangan Jokowi mendukung beberapa capres tertentu dan tidak ikut memilih Anies, Hal ini karena ingin memastikan bahwa Jokowi akan mendarat secara aman dan nyaman.
Menurutnya, target utama Jokowi adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024. Keduanya merupakan sosok yang menjadi “all the president’s Men”, dan Sementara calon yang dinilai bersebrangan dan mungkin tidak melanjutkan warisan kepresidenannya sebisa mungkin dieliminasi sejak awal.
Denny juga mengatakan Jokowi terbaca mendukung paslon Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, lalu juga mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga.
Sementara sambil berusaha menggagalkan pencapresan Anies Baswedan yang kemungkinan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, dia lantas menyebut Jokowi tentunya boleh memiliki preferensi capres pilihannya Namun, dia menyebut Jokowi tidak seharusnya menggunakan pengaruh dari kekuatan kepresidenannya untuk menjegal bakal capres lainnya. (red/adi)